NAMA : JIMMY HARIS SITOMPUL
PANGKAT : SERDA
NOSIS :
20190426-E
NO ABSEN : 06
PERCOBAAN 19
MENAMPILKAN TEXT PADA LCD BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
1. TUJUAN
: AGAR BASIS MAMPU MEMBUAT APLIKASI
MENAMPILKAN TEXT PADA LCD BERBASIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
2. ALAT
DAN BAHAN :
A. ATMEGA 8535
B. LED
C. PROTEUS
3. TEORI
:
A. ATMEGA 8535
Mikrokontroller merupakan contoh
suatu sistem komputer sederhana yang masuk dalam kategori embedded komputer. Di
dalam sebuah mikrokontroller terdapat komponen-komponen seperti: processor,
memory, clock, peripheral I/O, dll. Mikrokontroller memiliki kemampuan
manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi (program) yang
dibuat oleh programmer. Mikrokontroller adalah piranti elektronik yang dikemas
dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) tunggal, sebagai bagian utama dan
beberapa peripheral lain yang harus ditambahkan, seperti kristal dan kapasitor.
Mikrokontroller AVR memiliki
arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit
(16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus
instruksi clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC)
yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing
sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.
AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas,
yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMEGA, dan keluarga AT86RFxx. Dari
kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori,
on-board peripheral dan fungsinya. Dipilih ATMEGA8535 karena populasi yang
banyak, sehingga ketersediaan komponen dan referensi penunjang lebih terjamin.
Keterangan:
• Flash
adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil
perencanaan, yang harus dijalankan oleh mikrokontroler
• RAM
(Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk penyimpanan data
sementara dan pengolahan data ketika program sedang running
• EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk
penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running
• Port
I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran
ataupun masukan bagi program
• Timer
adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
• UART (Universal
Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara
serial asynchronous
• PWM
(Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa
• ADC
(Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal
analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai
digital dalam range tertentu
• SPI
(Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial
secara serial synchronous
• ISP (In
System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat
diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang
minimal
Arsitektur
ATMEGA 8535
• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port
A, Port B, Port C dan Port D
• ADC 10 bit sebanyak 8 Channel
• Tiga buah timer / counter
• 32 register
• Watchdog Timer dengan oscilator internal
• SRAM sebanyak 512 byte
• Memori Flash sebesar 8 kb
• Sumber Interrupt internal dan eksternal
• Port SPI (Serial Peripheral Interface)
• EEPROM on board sebanyak 512 byte
• Komparator analog
• Port USART (Universal Shynchronous
Ashynchronous Receiver Transmitter)
Fitur ATMEGA
8535
• Sistem processor 8 bit berbasis RISC
dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
• Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512
byte, EEPROM sebesar 512 byte.
• ADC internal dengan resolusi 10 bit
sebanyak 8 channel
• Port komunikasi serial USART dengan
kecepatan maksimal 2.5 Mbps
• Mode Sleep untuk penghematan penggunaan
daya listrik
Konfigurasi
pin ATMEGA 8535
• VCC
merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya
• GND
merupakan pin Ground
• Port A
(PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC
• Port B
(PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu
Timer/Counter, komparator Analog dan SPI
• Port C
(PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu
komparator analog dan Timer Oscillator
• Port D
(PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog
dan interrupt eksternal serta komunikasi serial
• RESET
merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler
• XTAL1
dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal
• AVCC
merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC
• AREF
merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC
Status
Register
Status
register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang
dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti
CPU mikrokontroler.
Status Register ATMEGA8535
Penjelasan
• Bit7
>>> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable
semua jenis interupsi.
• Bit6
>>> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T
sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register
GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T
dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR dengan menggunakan
instruksi BLD.
• Bi5
>>> H (Half Cary Flag)
• Bit4
>>> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif)
dan flag V (komplemen dua overflow).
• Bit3
>>> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk
mendukung operasi matematis.
• Bit2
>>> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi
matematis menghasilkan bilangan negatif.
• Bit1
>>> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi
matematis menghasilkan bilangan 0.
• Bit0
>>> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi
menghasilkan carry.
B. LCD
LCD (Liquid Crystal Display) dan
Prinsip Kerjanya – LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media
display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk
menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau
Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar
Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter,
Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan
produk-produk elektronik lainnya.
Teknologi
Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi jauh lebih
tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube
atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat
dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran
cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD
membutuhkan lampu backlight (cahaya latar belakang) sebagai cahaya pendukung
karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Beberapa jenis backlight yang umum
digunakan untuk LCD diantaranya adalah backlight CCFL (Cold cathode fluorescent
lamps) dan backlight LED (Light-emitting diodes).
Struktur
Dasar LCD (Liquid Crystal Display)
LCD atau Liquid Crystal
Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight
(Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). Seperti yang
disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya
merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD
memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya
Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan Kristal Cair
(Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar
kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.
Bagian-bagian
LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah :
Lapisan
Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)
Elektroda Positif (Positive Electrode)
Lapisan
Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)
Elektroda Negatif (Negative Electrode)
Lapisan
Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)
Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)
Catatan :
LCD yang
digunakan pada Kalkulator dan Jam Tangan digital pada umumnya menggunakan
Cermin untuk memantulkan cahaya alami agar dapat menghasilkan digit yang
terlihat di layar. Sedangkan LCD yang lebih modern dan berkekuatan tinggi
seperti TV, Laptop dan Ponsel Pintar menggunakan lampu Backlight (Lampu Latar
Belakang) untuk menerangi piksel kristal cair. Lampu Backlight tersebut pada
umumnya berbentuk persegi panjang atau strip lampu Flourescent atau Light
Emitting Diode (LED).
Prinsip
Kerja LCD (Liquid Crystal Display)
Sekedar mengingatkan pelajaran
fisika kita mengenai cahaya putih, cahaya putih adalah cahaya terdiri dari
ratusan cahaya warna yang berbeda. Ratusan warna cahaya tersebut akan terlihat
apabila cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Artinya,
jika beda sudut refleksi maka berbeda pula warna cahaya yang dihasilkan.
Backlight
LCD yang berwarna putih akan memberikan pencahayaan pada Kristal Cair atau
Liquid Crystal. Kristal cair tersebut akan menyaring backlight yang diterimanya
dan merefleksikannya sesuai dengan sudut yang diinginkan sehingga menghasilkan
warna yang dibutuhkan. Sudut Kristal Cair akan berubah apabila diberikan
tegangan dengan nilai tertentu. Karena dengan perubahan sudut dan penyaringan
cahaya backlight pada kristal cair tersebut, cahaya backlight yang sebelumnya
adalah berwarna putih dapat berubah menjadi berbagai warna.
Jika
ingin menghasilkan warna putih, maka kristal cair akan dibuka selebar-lebarnya
sehingga cahaya backlight yang berwarna putih dapat ditampilkan sepenuhnya.
Sebaliknya, apabila ingin menampilkan warna hitam, maka kristal cair harus
ditutup serapat-rapatnya sehingga tidak adalah cahaya backlight yang dapat
menembus. Dan apabila menginginkan warna lainnya, maka diperlukan pengaturan sudut
refleksi kristal cair yang bersangkutan.
4.
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
A. Saat belum di nyalakan
B. Saat sudah di nyalakan
C. Pembuatan script di bascom AVR
5.
ANALISA
Berdasakan
rangkaian diatas merupakan aplikasi percobaan rangkaian penampil nama berbasis
mikrokontroler menggunakan Atmega 8535, Dapat dilihat dalam percobaan diatas
bahwa Atmega 8535 dapat digunakan sebagai penampil nama menggunakan Atmega 8535
dan di tampilkan dalam LED yang berfungsi sebagai penampil data baik dalam
bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. ATMEGA 8535 juga mempunyai
berbagai fitur untuk melakukan pemrograman dalam mikrokontroler AVR, Atmega
8535 dapat bekerja karena dibantu oleh aplikasi Baskom AVR yang menggunakan
bahasa pemrograman tingkat tinggi Untuk melakukan pemindahan dari komputer ke
dalam chip dan melakukan simulasi di dalam suatu Rangkaian yang telah di buat
di dalam Proteus 8.6.
6. KESIMPULAN
DAN SARAN
Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa
rangkaian penampil nama dapat di buat menggunakan komponen ATMEGA 8535 yang
berfungsi sebagai pembangkit clock aktif dan LED yang berfungsi sebagai
penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik, dan
dapat dilihat pada rangkaian di atas ATMEGA 8535 yang dapat dikombinasikan
dengan aplikasi Baskom AVR yang berbasis Microkontroler yang berfungsi sebagai
komponen yang dapat memindahkan nyala lampu secara bergantian bisa dari low ke
high (0 ke 9) maupun High ke Low (9 ke 0) melaui bahasa pemrograman yang di
terapkan dalam Rangkaian yang telah di buat di Proteus 8.6.